Humbahas saat Pandemi, Ekonomi naik atau turun?
Sumber : ekonomi.bisnis.com
Humbang Hasundutan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara pada tanggal 28 Juli 2003. Pada tahun 2010 penduduk daerah ini berjumlah 171.650 jiwa, dan diakhir tahun 2019, penduduknya berjumlah 190.186 jiwa. Mayoritas penduduk di daerah saya ini adalah petani dengan komoditas pertanian terbesar yaitu kopi selain kopi juga kaya akan kemenyan, cabe, bawang putih, bawang merah serta komoditi-komoditi lainnya.
Semenjak Pak Dosmar menjabat sebagai Bupati di daerah ini, banyak sekali perubahan yang telah terjadi terutama dalam bidang pertanian. Pernah pada tanggal 13 Agustus 2019 Pak Presiden Joko Widodo memuji hasil pertanian organik yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Saat itu, bapak jokowi sedang meninjau proyek pertanian dan peternakan di Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, yang disambut oleh Bupati Humbang Hasundutan, Ketua TP PKK. "Saya coba tadi jeruk, segar sekali rasanya karena udaranya cocok, juga tanahnya cocok. Kemudian bawang putih tahun kemarin 2018 dicoba, ternyata hasil bawang putihnya wangi dan ada wangi organiknya, kemudian cabainya juga kelihatan segara tapi pedas", ungkap Presiden.
Disini saya akan menjelaskan keadaan ekonomi di Humbang Hasundutan dilihat dari sudut pandang Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010.
Sumber: bps humbanghasundutan
Data diatas telah saya olah kedalam bentuk grafik agar mudah dimengerti.
Perekonomian Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2018 tumbuh sebesar 5,04% bila dibandingkan 2017 (y on y). Namun, pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi turun menjadi 4,94% dengan berdasar pendekatan produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 7,23%.
Bicara pada tahun 2020, sektor PDRB yang mengalami pertumbuhan yaitu Sektor Informasi dan Komunikasi. Jelas memang seharusnya yang mengalami kenaikan yaitu bidang informasi karena dorongan dari pengaruh pandemi saat ini. Selain sektor informasi dan komunikasi, semua sektor penyumbang laju pertumbuhan ekonomi di Humbang Hasundutan mengalami penurunan dari tahun 2019.
Sektor Konstruksi mengalami penurunan sangat drastis dari 5,23% pada tahun 2019 menjadi -5,54% di tahun 2020. Ini menandakan bahwa pembangunan di Humbang Hasundutan tahun 2020 tidak berjalan dengan baik ataupun terhenti karena adanya pandemi saat ini. Dan pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor juga turun yang tadinya dari 7,22% menjadi 2,19%, secara kasat mata memang sektor ini sangat berdampak karena adanya pandemi dari PSBB hingga New Normal. Selain itu juga Sektor Trasnportasi dan Pergudangan turun dari 5,39% menjadi -1,75%. Serta Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan yang memang menjadi andalan Kabupaten ini dilihat dari masyoritas mata pencaharian yang masih didominasi sektor pertanian juga mengalami penurunan dari 3,82% menjadi 0,36%.
Di tahun 2020 ini sektor penyumbang terbanyak Laju Pertumbuhan Ekonomi di Humbang Hasundutan adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 4,78%. Dengan penurunan yang sangat drastis dari setiap sektor tersebut didapat bahwa laju pertumbuhan ekonomi di Humbang Hasundutan pada tahun 2020 yaitu sebesar -0,13% yang awalnya pada tahun 2019 sebesar 4,94%.
Dengan nilai pertumbuhan ekonomi yang demikian, akankah Humbang Hasundutan di tahun 2021 mengalami kenaikan?
Berharap Pandemi saat ini cepat teratasi sehingga yang tadinya sektor penyumbang ekonomi mengalami penurunan menjadi stabil ataupun mengalami kenaikan.
Demikian penjelasan saya mengenai keadaan ekonomi di Humbang Hasundutan tahun 2020 yang mengalami penurunan.
Terima Kasih.
Komentar
Posting Komentar